Kampar, KN. Sorotan tajam kembali tertuju pada Dinas Perkebunan Kabupaten Kampar, kali ini menimpa salah seorang Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), Nur Aini, yang diduga terlibat dalam permainan proyek dan pengadaan pupuk bantuan bersubsidi.
Informasi dari narasumber terpercaya yang enggan disebutkan namanya menyebutkan bahwa program bantuan pupuk yang seharusnya menyasar petani kecil justru dinikmati oleh kalangan ekonomi mapan. “Jelas ini ada indikasi permainan orang dalam. Bantuan pupuk subsidi malah diterima orang-orang yang berkecukupan. Sementara petani kecil justru tak kebagian,” ungkap sumber kepada wartawan, Jumat (18/7).
Tak hanya soal pupuk, sumber juga menyinggung keterlibatan Nur Aini dalam pelaksanaan proyek-proyek di Dinas Perkebunan, termasuk kegiatan Penunjukan Langsung (PL) dan proyek aspirasi DPRD Kampar (Pokir). “Kami menduga ada permainan uang di bawah meja. Buk Nur Aini wajib transparan. Harus dijelaskan berapa jumlah kegiatan di dinas dan siapa saja yang mengerjakannya,” tambahnya.
Dugaan keterlibatan Nur Aini dalam pengaturan proyek semakin menguat saat beberapa waktu lalu awak media mencoba meminta klarifikasi. Dalam keterangannya, Nur Aini justru mengalihkan tanggung jawab dengan menyebut bahwa seluruh kegiatan merupakan Pokir dari anggota DPRD Kampar.
“Salah satu pokir itu dari Agus Candra (Golkar) dan Hanapia (PDIP). Mereka lah yang menunjukkan siapa yang harus mengerjakannya. Bukan kami yang menentukan. Silakan temui mereka, karena mereka memberikan pekerjaan itu kepada tim sukses masing-masing,” ujar Nur Aini menutup pembicaraan.
Pernyataan tersebut justru memperkuat dugaan adanya keterlibatan tim sukses dan permainan politik dalam proses pelaksanaan proyek pemerintah, yang seharusnya bersifat profesional dan bebas dari kepentingan pribadi maupun partai.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada klarifikasi resmi dari pihak terkait, baik dari Dinas Perkebunan Kampar maupun dua anggota DPRD yang disebut. (HT)
