Kampar  

Kadis Pariwisata Ganti Koordinator Komplek Candi Muara Takus, Ninik Mamak Protes, Ancam Akan Datangi Bupati

banner 120x600
banner 468x60

 

BANGKINANG, Kanalnusantara.com. Sejumlah pihak memprotes kebijakan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar, Zamhur yang mengganti koordinator pengelola komplek Candi Muara Takus di Desa Muara Takus, Kecamatan XIII Koto Kampar.

Pihak yang mengaku dari kalangan Ninik Mamak setempat melancarkan aksi protes dengan membentangkan spanduk di pintu gerbang candi. Spanduk berlatar putih itu bertuliskan ‘Kadisparbud Kampar Tidak Menghargai Ninik Mamak’

Mereka juga menolak koordinator candi yang baru ditunjuk, yaitu Marzuki.

Menurut tokoh masyarakat setempat, Nasrul, Datuk Rajo Dubalai, pergantian koordinator komplek Candi Muara Takus oleh Dinas Pariwisata Kampar adalah kebijakan yang sangat sepihak karena tanpa dikomunikasikan terlebih dahulu dengan tokoh masyarakat setempat.

Kata Nasrul, mereka akan tetap melancarkan aksi protes ini sampai pihak dinas mau duduk bersama mencari jalan tengah bagi persoalan ini. Mereka juga mengancamkan akan menemui bupati mengadukan persoalan ini.

Menanggapi aksi protes dari tokoh masyarakat tersebut, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar, Zamhur menjelaskan alasan mengapa pihaknya melakukan pergantian kordinator pengelola komplek Candi Muara Takus. Katanya, pergantian ini dilakukan demi penyegaran yang bertujuan untuk efektivitas kerja.

Zamhur menjelaskan alasan pergantian ini adalah karena Mulyadi sebagai kordinator sebelumya tidak berdomisili di XIII Koto Kampar, melainkan berdomisili di kota Bangkinang sehingga diukur dari jarak dan waktu, dari segi efektivitas kerja sulit terwujud.

Ada pun pengganti Mulyadi, yaitu Marzuki merupakan warga yang berdomisili di Batu Bersurat, Kecamatan XIII Koto Kampar. Sehingga diharapkan, dengan dekatnya tempat domisili dari candi, koordinator yang baru akan lebih mampu bekerja secara lebih efektif.

Kemudian, kata Kadis Pariwisata, Zamhur, selama dikelola oleh kordinator yang lama, Mulyadi target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Candi Muara Takus tidak tercapai. Oleh karena itu, pergantian ini juga dimaksudkan untuk mendongkrak pemasukan PAD bagi daerah.

Zamhur melanjutkan, untuk lebih memaksimalkan pemasukan PAD dari Candi Muara Takus, ke depan, Dinas Pariwisata akan menggunakan aplikasi setoran Qris dengan bekerjasama dengan pihak Bankriaukepri Syariah.

Katanya, Qris atau Quick Response Code Indonesian Standard adalah standarisasi pembayaran menggunakan metode QR Code dari Bank Indonesia agar proses transaksi dengan QR Code menjadi lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya.

Ditambahkannya, dengan motedo setoran melalui Qris ini dapat mengantisipasi kebocoran dan dapat meminimalisir penyimpangan sehingga akan lebih terukur dan akuntable. (Tim)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *