TANGERANG – Kanalnusantara.com – Bantuan pangan non tunai atau yang sering disebut (BPNT) merupakan bantuan sosial berupa sembako atau uang tunai senilai Rp 200 ribu – perbulannya
Jika tahun-tahun sebelumnya BPNT yang bersumber dari anggaran pusat atau APBN terus mengalir tanpa mengalami kendala, baik itu cair berupa sembako pangan atau uang tunai, kini KPM BPNT di buat resah lantaran tidak semuanya cair dan ada yang Zonk, Minggu 26/11/2023
Seperti yang diungkapkan oleh salah satu KPM BPNT bernama ibu Sarwi Warga Kampung Wadas 3 RT 03/01 kelurahan Rancagede kecamatan gunung Kaler kabupaten Tangerang,
Ibu Sarwi menerangkan kepada awak media, bahwasanya sudah dua tahun lebih kartu KKS nya tidak pernah ada saldonya alias kosong atau Zonk, padahal bantuan tersebut sangat diperlukan oleh ibu Sarwi karena untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
Ibu Sarwi yang sehari-harinya bekerja nganyam atau bikin tikar dari daun pandan, mengharapkan kepada instansi terkait agar bisa memperhatikan kondisinya yang dialaminya terkait kosongnya kartu KKS,
Suami saya sudah tidak bekerja lagi, dan saya yang harus menghidupi keluarga, sehari-hari saya bikin tikar tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dapur, tapi Kalau dari bantuan beras atau BPNT cair kan lumayan pak untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, terangnya
Disisi lain, Kartusi selaku Kabidhumas tim investigasi LSM Trisula bakti Nusantara , sangat menyayangkan sikap dari pendamping PKH dan pendamping BPNT di wilayah kecamatan gunung Kaler yang terkesan cuek,
Menurut Kartusi, seharusnya pendamping PKH atau BPNT selalu sigap menerima keluhan masyarakat penerima manfaat, jika penerima manfaat kartunya kosong segera di cek apa ada yang salah dengan kartu keluarga nya atau KK nya, apa dari kartu KKS nya coba di cek dan dibantu penerima bantuan manfaat tersebut ,
Jangan diam pura-pura seolah-olah tidak tau, kasian Mereka warga yang kurang mampu tapi Kartu KKS nya Zonk alias kosong,
Kartusi menambahkan, pihak desa Rancagede juga harus ikut andil terkait permasalahan warganya, operator sikng atau dtks kan ada di desa, coba di cek apa ada masalah dari kartu keluarga nya, dan harus saling kerjasama Antara pihak desa dan pendamping PKH tau BPNT supaya permasalahan warga bisa segera teratasi, terang Kartusi
Penulis (Santang)
